Membantu Ibu-Ibu Desa Melek Teknologi: Pendekatan Taksonomi Bloom

Apakah kalian sedang melakukan pengabdian masyarakat di suatu desa terpencil? Salah satu tantangan yang sering muncul adalah rendahnya literasi digital di kalangan orang tua, khususnya ibu-ibu. Padahal, pemahaman tentang teknologi dasar seperti internet dan media sosial dapat membantu mereka memanfaatkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari. 

Artikel ini memberikan panduan praktis untuk meningkatkan literasi digital menggunakan pendekatan Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom adalah kerangka pembelajaran yang membagi proses pembelajaran menjadi beberapa tingkatan, mulai dari menghafal hingga menciptakan. Dengan memanfaatkan pendekatan ini, Anda dapat memberikan pembelajaran yang bertahap dan mudah dipahami.

Berikut adalah modul sederhana yang dirancang untuk membantu meningkatkan literasi digital secara bertahap, mulai dari pengenalan dasar hingga tahap pembuatan. Modul ini dirancang khusus untuk ibu-ibu di desa yang belum terbiasa menggunakan teknologi.



Level 1: Menghafal dan Memahami (Remembering and Understanding)

Jika sasaran belum familiar dengan media sosial (medsos)

Langkah awal adalah mengenalkan apa itu media sosial dan manfaatnya. Sasaran perlu memahami konsep dasar media sosial sebelum melangkah lebih jauh.

Contoh pendekatan:

- Jelaskan bahwa internet adalah tempat untuk menemukan banyak hal, tetapi penggunaannya harus bijak.

- Diskusikan dampak media sosial pada generasi muda dan bagaimana orang tua dapat membimbing anak-anak menggunakan teknologi dengan lebih baik.

Contoh dialog sederhana:

“Bu, internet itu seperti perpustakaan besar yang bisa diakses kapan saja. Tapi sayangnya, banyak yang hanya menggunakannya untuk hiburan. Kita sebagai orang tua bisa membantu anak-anak menggunakan internet untuk hal-hal bermanfaat, seperti mencari informasi atau belajar sesuatu yang baru.”


Level 2: Menerapkan (Applying)

Jika sasaran sudah familiar dengan medsos, tetapi belum memanfaatkan mesin pencari

Ketika sasaran sudah mengenal media sosial, langkah selanjutnya adalah memperkenalkan cara menggunakan mesin pencari untuk kebutuhan sehari-hari.

Contoh pendekatan:

- Tunjukkan cara mencari informasi praktis, seperti resep masakan atau solusi masalah rumah tangga.

- Tekankan bahwa internet lebih dari sekadar media sosial, dan mesin pencari dapat menjadi alat yang sangat membantu.

Contoh dialog sederhana:

“Bu, internet bukan hanya untuk Whatsapp atau Facebook saja. Kita bisa mencari jawaban soal anak, resep makanan, atau cara membersihkan noda di wajan. Caranya mudah, cukup ketik kata kunci di mesin pencari seperti Google, dan informasi yang Ibu butuhkan akan muncul.”


Level 3: Membuat (Creating)

Jika sasaran sudah familiar dengan medsos dan mesin pencari

Pada tahap ini, sasaran dapat diajak untuk menciptakan sesuatu yang baru menggunakan teknologi. Ini bisa berupa membuat video edukasi, membuka toko online, atau memanfaatkan platform untuk berbagi informasi.

Contoh pendekatan:

- Ajak sasaran untuk mengenali platform seperti YouTube, Shopee, atau Tokopedia.

- Berikan panduan sederhana tentang cara memulai, seperti membuat akun atau mengunggah konten.

Contoh dialog sederhana:

“Bu, kita sekarang bisa menggunakan teknologi untuk lebih dari sekadar sosialisasi. Misalnya, menjual barang di Shopee, belajar keterampilan baru di YouTube, atau mengikuti seminar online di Zoom. Teknologi bisa membantu kita dan anak-anak untuk berkembang lebih jauh.

Dengan menggunakan pendekatan Taksonomi Bloom, kita dapat mengajarkan literasi digital secara bertahap kepada ibu-ibu di desa terpencil. Mulai dari memahami dasar-dasar media sosial, mengaplikasikan pengetahuan dengan menggunakan mesin pencari, hingga menciptakan konten atau memanfaatkan teknologi untuk kebutuhan sehari-hari. Setiap langkah dirancang agar mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan mereka.

Dengan meningkatkan literasi digital, para ibu tidak hanya dapat memanfaatkan teknologi untuk kehidupan pribadi, tetapi juga menjadi panutan bagi anak-anak mereka dalam memanfaatkan internet secara bijak dan produktif. Melalui proses pembelajaran yang sistematis dan penuh empati, kita dapat membantu memberdayakan masyarakat dan membuka peluang baru bagi mereka. Mari terus berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih melek teknologi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Resiliensi Melalui Persiapan Studi Ke Luar Negeri

Daijoubu Guitar Chords by Monkey Majik

Membangun Pendidikan Humanis Melalui Mindset Humanis