Ki Hadjar Dewantara dan Model Taman Siswa Sebagai Image Pendidikan Indonesia

Sebagai anak jurusan pendidikan yang sedang studi di luar negeri, khususnya di negara se-diverse Amerika Serikat, penting untuk kita punya value lokal untuk dibawa ke kelas. 

Menjadi "representasi" orang Indonesia di kelas yang begitu global bikin aku berpikir demikian.

Lantas, apa hal yang bisa dibawa kami orang Indonesia, yang bisa memperlihatkan kerennya nilai-nilai keiindonesiaan, khususnya di bidang pendidikan?

Salah satu yang bisa dibawa adalah konsep "Among" atau "mengayomi" dalam konsep Taman Siswa yang dicetuskan Ki Hadjar Dewantara.

Sebagai Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara punya pemikiran yang sejalan dengan nilai-nilai lokal Indonesia. Nilai lokal di sini adalah nilai yang unik dan established, pegangan filosofis yang bisa dibawa ke kancah global.

Konsep gotong royong, mengayomi, dan mendorong wibawa bangsa yang dibicarakan Ki Hadjar Dewantara ini bisa banget dibawa ke kelas-kelas pendidikan. Sangat representatif.

Mau ngomongin filosofi, oke.

Buat ngomongin sejarah, oke.

Buat ngomongin hak pendidikan, juga oke!

Coba liat History of Resistance Movement project posterku, yang ngomongin tentang sejarah pendidkan Indonesia. Filosofi Ki Hadjar Dewantara mengedepankan nilai budaya lokal yang sekaligus jadi motor untuk mewujudkan hak atas pendidikan bagi orang Indonesia.

Semua ini kemudian bisa kita pamerkan ke temen-temen sekelas kita yang berasal dari berbagai negara itu. Ga akan kalah sama konsep-konsep pendidikan terkenal kaya Montessori-nya Maria Montessori, Problem Posing Education-nya Paulo Freire, atau Socratic Method-nya Socrates.

How cool is that?

Sekali lagi, Ki Hadjar Dewantara dan Taman Siswa, everyone!



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Resiliensi Melalui Persiapan Studi Ke Luar Negeri

Daijoubu Guitar Chords by Monkey Majik

Membangun Pendidikan Humanis Melalui Mindset Humanis