Modul Parenting dan Konsultasi Orang Tua

Orang tua menjadi salah satu kesuksesan dalam proses belajar anak; sebagai pemberi pengetahuan dasar, pemberi fasilitas, pemberi motivasi. Orangtua yang telaten, mengerti cara mendidik, akan mampu membesarkan anak yang berkualitas pula. Terlebih lagi pada masa pandemi, peran orang tua menjadi yang paling besar. Sebab, pandemi membuat orang tua makin sering bertemu dengan anak. Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum dapat memaksimalkan perannya dalam mendampingi anak, khususnya mereka yang sibuk bekerja atau kurang teredukasi. 

Saya mencoba membuat modul parenting ini untuk mencoba membantu masalah tersebut. Seluruhnya merupakan sintesis dari pengalaman mengamati lingkungan pribadi serta sumber-sumber dari luar. Modul ini telah saya gunakan dalam program pengabdian untuk edukasi ibu-ibu dengan anak kecil. Harapannya, modul ini dapat dijadikan referensi yang dapat berguna ketika melakukan sosialisasi parenting kecil-kecilan, khususnya di masa pandemi.

Orangtua sebagai pendamping belajar di rumah

Belajar sebetulnya bisa dimana saja. Tapi tanpa orangtua, pembelajaran anak sulit terstruktur sehingga orangtua harus mendampingi anak. Dengan orangtua, di rumah dan di luar pun akan menjadi tempat belajar bagi anak jika disertai pendampingan yang tepat. Berikut adalah tips-tips untuk meningkatkan efektivitas belajar di rumah:

1. Menyiapkan lingkungan belajar yang memadai, aman, dan nyaman. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menyiapkan tempat belajar yang terang untuk mencegah suasana ngantuk, berguna untuk meningkatkan konsentrasi saat belajar.

2. Menyiapkan makanan bergizi (ada sayur, protein, karbohidrat, buah, vitamin, susu, dll). Porsi makan yang seimbang untuk anak-anak: 1. Setengah dari piring makan, terdiri dari sayur dan buah-buahan. 2. Seperempat dari piring makan, diisi dengan protein. Seperempat dari piring makan dipenuhi dengan karbohidrat. 4. Lengkapi dengan sedikit minyak sehat. 5. Konsumsi air putih minimal 2 liter perhari. 

3. Ketika PJJ, orangtua harus bekerjasama dengan pihak sekolah, misal berkomunikasi baik dengan guru kelas anak. Hal ini sangat diperlukan untuk menjaga efektifitas dalam pembelajaran. Orangtua dapat menjadikan guru sebagai tempat diskusi mendampingi belajar anak.

4. Mengontrol jam anak bermain elektronik, dengan cara membuat kesepakatan di awal; berapa jam waktu untuk bermain dalam sehari.

5. Membiasakan anak sarapan sebelum belajar. Sarapan pagi penting untuk meningkatkan daya konsentrasi anak agar lebih siap menerima pelajaran.

6. Saat waktu luang, bacakan cerita kepada anak. Membiasakan anak gemar membaca dapat dilakukan dengan mendekatkan anak kepada banyak buku cerita. Melalui buku, anak bisa belajar empati dan tentunya memperluas wawasan.

Tips Tips Parenting Secara Umum. 

- Jika marah jangan berkata kasar dan jangan memukul. Mengapa ketika marah tidak boleh berkata kasar dan memukul? Karena bila berkata kasar kepada anak atau bahkan memukul  akan berdampak pada pola pikir dan sikapnya sehari-hari. Ia akan kesulitan dan kurang bisa dalam mengendalikan emosinya sendiri. Pengendalian emosi si anak pun tidak stabil dan memiliki kecenderungan meledak-ledak seperti yang dilakukan orangtuanya. 

- Menjadi panutan yang baik bagi anak. Sifat anak itu cenderung akan meniru pola pikir dan pola hidup orang tuanya. Apa yang anak lihat jauh lebih membekas dan berperan dalam membentuk kepribadian anak daripada nasihat-nasihat baik yang kita sampaikan setiap waktu. Karenanya, selalu berikan contoh yang baik.

- Jangan terlalu memanjakan anak karena membuat anak tidak bisa mandiri. Anak yang selalu dibantu orang tuanya dalam melakukan berbagai hal, akan terus bergantung pada orang lain. Bahkan, anak yang terbiasa dimanjakan orang tuanya dapat melawan jika keinginannya tidak dapat dipenuhi seperti biasanya.

- Luangkan waktu untuk anak tiap hari. Meski masih kecil, anak-anak juga perlu tempat untuk curhat. Anak pasti memiliki uneg-uneg yang ingin ia ceritakan, tentang teman dan guru di sekolah, bahkan tentang saudaranya sendiri. Karena itu, luangkan waktu untuk berbicara empat mata dengan anak.

- Tumbuhkan sikap kemandirian pada anak. Bila anak sudah ditanamkan sikap kemandirian dari kecil maka hal tersebut akan menjadi karakter dari anak tersebut yang akan berguna dalam kehidupan yang akan datang. Misal dari kecil sudah diajarkan untuk menyelesaikan masalah-masalah kecil dalam proses pertumbuhannya, maka ketika masa yang akan datang mendapati masalah akan bisa mandiri dalam menyelesaikannya.

-Tentukan peraturan di rumah dan kemukakan alasan pentingnya menaati peraturan yang ada. Kesepakatan mengenai peraturan perlu di tentukan bersama dengan anak. Peraturan seperti waktu belajar dan waktu bermain berfungsi untuk mendisiplinkan anak.

- Mendampingi anak saat nonton TV, karena tidak semua tayangan di TV sesuai dengan anak. Orang tua dapat menjelaskan tayangan yang ditonton anak serta mengarahkan anak pada hal yang positif

- Anak di bawah usia 2 tahun disarankan anak tidak menonton TV. Sebagai alternatif, orang tua dapat mengajak anak usia dini dengan melakukan kegiatan lain seperti bermain di luar ruangan, membaca buku bergambar, atau berolahraga.

-Biasakan bermain bersama anak. Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui bermain, anak berkembang menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria. Bermain bisa merupakan kegiatan yang sederhana dan tanpa biaya permainan. bermain bersama anak dapat mengembangkan kecerdasan kognitif, sosial, emosional, gerak, kreativitas dan imajinasi anak.

-Menyambut anak saat pulang. Hal ini akan mempererat hubungan emosional antara anggota keluarga serta membuat anak merasa diperhatikan.

- Memberi sentuhan berupa pelukan, rangkulan, dekapan, gendongan, dan belaian sebagai bentuk kasih sayang orangtua. Hal ini dapat mendukung proses tumbuh kembang anak, mempererat hubungan orang tua dan anak, serta meningkatkan rasa percaya diri anak.

- Menjadi pendengar yang baik. Mendengarkan pengalaman anak, menjadi tempat mengadu dan mencurahkan isi hati anak sangat pentinng untuk meningkatkan hubungan yang baik antar anggota keluarga.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Resiliensi Melalui Persiapan Studi Ke Luar Negeri

Daijoubu Guitar Chords by Monkey Majik

Membumikan Narasi Empati Sebagai Napasnya Proses Belajar