Menjadi Guru MI/SD

Dua jurusan mirip-mirip; Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Keduanya adalah jurusan untuk menjadi guru kelas pada jenjang pendidikan dasar.

Tapi terkadang saya bingung dengan kurikulum yang ditawarkan dalam meniti profesi sebagai guru MI/SD. Saya merasa bahwa jurusan kami sebetulnya tidak begitu relevan keilmuannya untuk disuruh mengajar mata pelajaran seperti Matematika, IPA, atau Agama, yang saya rasa membutuhkan basic ilmu setara S1 ilmu tertentu. Contohnya, kita tentu kalah pengetahuan tentang IPA dan MTK nya dibandingkan mereka yang kuliah S1 jurusan Pendidikan MIPA. Kedalaman dan keluasan ilmu tentu berbeda. 

Dan dalam pelaksanaannya ternyata memang betul, saya sendiri tak terlalu menguasai IPA dan Matematika. Lalu kemudian, apa yang dapat kuajarkan pada anak-anak kalo cuma setengah-setengah? Kenapa ada jurusan seperti PGMI dan PGSD?? Toh kami tidak "sekompeten" itu mengajar mata pelajaran. Pada rekrutmen lowongan kerja dan CPNS pun, posisi kami sebagai guru dapat dengan mudah digantikan oleh guru mata pelajaran. Malah, guru mata pelajaran yang spesifik bisa lebih punya nilai plus karena mempunyai satu keahlian pada bidang tertentu.

Saya pun berpikir sejenak. 

Saya pribadi suka belajar di Pendidikan Guru MI. Saya suka karena saya bisa ketemu anak anak disana, membantu belajar mereka, mengembangkan diri mereka, bahkan memberi inspirasi kepada mereka.

Mungkin, kami disini sebagai guru kelas MI/SD memang bukan ditekankan mengajar materi dan teori... Melainkan simply ada untuk mengembangkan pribadi dan diri anak agar dapat menjadi pembelajar yang baik. Kami disini mengajak mereka bermain, explore, dan menggali pemikiran pemikiran kreatif anak. Kami disini mengajarkan moral, menginspirasi, dan menjadi role model ideal. Kami disini adalah fasilitator bagi kegiatan belajar anak, jadi keilmuan seharusnya tidak terlalu relevan karena kami lebih fokus pada pengembangan keilmuan alamiah anak itu sendiri. Bukannya itu yang dibutuhkan anak setara sekolah dasar, yang memang membutuhkan banyak belajar semacam itu?? Afektif (sikap) dan psikomotorik ditekankan lebih dahulu sebelum aspek pengetahuan.

Saya rasa, inilah hakikat pekerjaan guru MI/SD yang paling relevan. Fokus pada hal hal pengembangan diri terbaik anak. Tidak semata mata belajar materi saja, tapi belajar tentang kehidupan terlebih dulu; moral, tanggungjawab, cara berpikir kritis. Tak perlu terlalu menjejali dengan teori. 

Menurut kalian gimana?




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Resiliensi Melalui Persiapan Studi Ke Luar Negeri

Daijoubu Guitar Chords by Monkey Majik

Membangun Pendidikan Humanis Melalui Mindset Humanis