Persiapan Matang, Jadikan Pembelajaran Jarak Jauh Lebih Efektif






Semenjak pandemi COVID-19, pembelajaran tatap muka tergantikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Peserta didik di seluruh negeri, mulai dari jenjang TK sampai perguruan tinggi,  terpaksa belajar melalui layar. Perubahan besar ini membutuhkan penyesuaian serta guidelines yang dapat menjadi acuan bagi semua unsur pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan banyak peraturan baru, seperti “Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa COVID-19” yang pernah saya bahas di tulisan saya sebelumnya di blog ini. Selain itu, kurikulum darurat juga dirancang untuk menyesuaikan pelaksanaan pendidikan pada masa pandemi.

Untuk menyosialisasikan peraturan dan kurikulum baru tersebut, pertemuan online seperti webinar kerap diadakan demi memperluas pemahaman publik mengenai pelaksanaan belajar cara baru ini. Salah satu webinar yang saya ikuti berjudul “Kurikulum Kondisi Khusus, Adaptasi Pembelajaran Kebiasaan Baru ” mengenai pembelajaran jarak jauh. 

Dalam webinar tersebut, saya terpukau ketika salah satu narasumber, Ibu Titik Nur Istiqomah, seorang guru SD Muhammadiyah 1 Muntilan, Magelang, bercerita mengenai cara beliau mengajar pada masa pandemi ini. Di tengah kesulitan PJJ yang membuat banyak guru kewalahan, Ibu Titik dengan telatennya mempersiapkan pembelajaran dengan cara yang cerdas, kreatif dan tetap bermakna untuk anak-anak muridnya. Bagaimana caranya? Simak gambar presentasi Ibu Titik berikut ini.



Gambar di atas merupakan tahapan persiapan metode PJJ yang dilakukan Ibu Titik, yaitu penentuan strategi belajar berdasarkan latar belakang murid. Segala faktor yang mempengaruhi kinerja PJJ murid seperti akses HP, kuota internet, keberadaan orangtua di rumah, dan sebagainya didata dengan detail oleh beliau. Berangkat dari data tersebut, disusunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan siswa serta kompetensi pembelajaran. Cara dan strategi belajar pun akhirnya dapat ditentukan dengan mudah melalui pemetaan ini. Dengan perencanaan yang dilakukan, hambatan dapat diminimalisir dan pembelajaran pun menjadi lebih optimal.


Tak hanya perencanaan, beliau juga menyertakan kiat-kiat memaksimalkan PJJ seperti cara membuat video pembelajaran, membangun komunikasi dengan orangtua, hingga optimalisasi belajar jarak jauh menggunakan media komunikasi WA. Semua itu semakin menunjukkan dedikasi tinggi Ibu Titik dalam menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas.





Kunci sukses Ibu Titik sangat dipengaruhi oleh persiapan yang matang. Persiapan dapat membantu menjadikan PJJ lebih efektif, bermakna serta berdampak bagi peserta didik. Hal ini terlihat dari output kegiatan PJJ beliau, yaitu tugas yang bisa dikerjakan dengan baik oleh siswa karena telah disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Dalam praktiknya, kesuksesan mengajar sudah cukup sulit diwujudkan dalam pembelajaran biasa (tatap muka). Nah, jika pembelajaran biasa saja sudah sulit, dapat dibayangkan bukan tantangan besar PJJ yang telah Ibu Titik lalui? Sungguh menyadarkan kita untuk tidak malas mengalokasikan waktu lebih untuk mempersiapkan pembelajaran!










Sebagai calon guru SD/MI, saya sangat kagum dengan komitmen mengajar Ibu Titik, sosok guru yang cerdas dan fleksibel dalam menghadapi permasalahan. Beliau telah menunjukkan kepada kita semua bahwa selalu ada solusi dari setiap kesulitan walaupun di tengah pandemi. Karenanya, jangan hanya mencari alasan karena susah, melainkan fokus mencari solusi untuk menyelenggarakan pembelajaran terbaik bagi murid. Semoga kita semua bisa mencontoh komitmen tinggi yang Ibu Titik tunjukkan, apapun profesi kita ya! :)


“I don’t believe in luck, I believe in preparation”
-Bobby Knight

 

Sumber gambar: YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Resiliensi Melalui Persiapan Studi Ke Luar Negeri

Daijoubu Guitar Chords by Monkey Majik

Membangun Pendidikan Humanis Melalui Mindset Humanis